Jumat, 20 September 2013

Analisa pekerjaan mungkin solusi yang Anda butuhkan



Analisa pekerjaan mungkin solusi yang Anda butuhkan 


Analisa pekerjaan didefinisikan sebagai pengumpulan dan penyusunan informasi pekerjaan yang penting. Ketika membuat analisa pekerjaan, Anda bertanggung jawab atas tugas dan kegiatan yang terkait dengan pekerjaan, persyaratan manajemen atau pengawasan, produk dan jasa yang dihasilkan, peralatan dan material yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan kondisi tempat kerja. Setelah menyelesaikan ke 5 langkah analisa pekerjaan penting, Anda akan lebih memahami kualifikasi apa bagi orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan. Jika Anda melakukannya dengan baik, menemukan orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat akan menjadi lebih mudah karena Anda tahu dengan pasti siapa yang Anda cari. Berikut adalah langkah melakukan analisa pekerjaan :

1. Tanyakan pada diri Anda : apa yang Anda inginkan bisa dicapai oleh karyawan baru dalam periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan? Jawaban pertanyaan ini akan memberikan informasi tahap analisa pekerjaan selanjutnya .

2. Identifikasi tugas dan tanggung-jawab yang diperlukan sebagai bagian dari pekerjaan baru untuk memastikan pencapaian hasil yang diinginkan . Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu Anda mendapatkan informasi ini . Apa yang akan dilakukan karyawan baru sehari-hari ? Alat apa yang akan dia gunakan ? Adakah tugas yang berbeda untuk hari yang berbeda? Akankah karyawan baru mengawasi orang lain atau proses? Bagaimana karyawan baru bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja?

3. Setelah Anda tahu tugas yang akan dikerjakan oleh karyawan baru, Anda siap untuk memikirkan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung-jawab dengan baik.
Pengetahuan apa yang harus dimiliki karyawan baru Anda ?
Pengetahuan adalah informasi faktual yang didapatkan karyawan melalui pendidikan dan pengalaman, dimana dia akan menggunakannya dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Misalnya, mungkin orang yang tepat memiliki pengetahuan yang memadai terhadap prinsip-prinsip akuntansi. Atau mereka memerlukan pengetahuan khusus terhadap target pasar Anda Ketrampilan apa yang dimiliki karyawan Anda ?
Ketrampilan adalah teknik yang telah dipelajari dan melalui pengalaman yang berulang-ulang dalam menyelesaikan tugas tertentu. Misalnya, apakah mereka memerlukan ketrampilan untuk menjalankan atau memperbaiki mesin Anda? Mungkin dia membutuhkan ketrampilan manajerial yang baik agar bisa menjalankan kantor cabang Anda, atau ketrampilan menjual untuk posisi sales. Dan terakhir, kemampuan apa yang dimiliki karyawan Anda ? Kemampuan adalah bakat alami yang dimiliki sejak lahir .
Misalnya, beberapa posisi membutuhkan intuisi antar personal, sementara yang lain memerlukan kemampuan mekanis yang sangat tinggi, ada yang membutuhkan karyawan untuk tetap tenang meski dalam tekanan, dsb .

4. Membuat kelompok dengan keahlian tertentu. Orang yang pernah menangani pekerjaan yang sama, supervisor dan manajer biasanya dimasukkan kedalam kelompok pekerjaan tersebut. Di lingkungan yang lain, konsumen penting juga bisa dimasukkan. Mengadakan pertemuan dengan tenaga ahli Anda dan membahas segala sesuatunya yang penting untuk posisi tersebut. Bicarakan tentang tugas, tanggung-jawab dan minta ide atau pendapat tentang daftar tersebut. Kemudian, gunakan kelompok Anda untuk memprioritaskan persyaratan kerja. Anda ingin memastikan merekrut orang yang memenuhi persyaratan.

5. Diskusikan dengan tim jika ada perbedaan antara pekerjaan yang harus diisi saat ini, dan pekerjaan yang sama dimasa datang. Jika Anda ingin mengimplementasikan prosedur baru, software baru, produk baru dsb, Anda harus mempertimbangkan pemenuhan persyaratan tersebut. Prioritaskan daftar Anda sekali lagi. Analisa pekerjaan Anda yang sudah selesai, dan sekarang Anda memiliki semua informasi yang dibutuhkan untuk deskripsi kerja yang solid ! Jika Anda ingin lebih detil, Anda bisa bertany pada diri Anda sendiri (dan mungkin memilih beberapa tenaga ahli Anda ) pertanyaan –pertanyaan ini terkait dengan deskripsi pekerjaan baru Anda : Apakah realistis ? Bisakah seseorang melakukan semua pekerjaan dan memiliki ketrampilan seperti yang Anda data ?
Jangan melakukan tindakan apapun dari daftar Anda jika menurut Anda deskripsi pekerjaan tidak masuk akal, catat apapun yang Anda miliki dan sesuaikan dengan hasil jika rekrutmen tidak segera dilakukan, atau jika Anda ingin karyawan baru memiliki banyak tugas. Sekarang Anda sudah siap untuk merekrut orang, dimana analisa pekerjaan benar-benar bekerja dengan lebih baik untuk Anda . Anda bisa menggunakannya untuk membantu mendata daftar target pekerjaan. Ini akan membantu Anda untuk memilih karywan yang tidak ingin Anda wawancara, dan akan menarik mereka yang ingin Anda wawancarai. Saat Anda memiliki resume yang bagus, gunakan analisa pekerjaan untuk mempersempit daftar orang yang akan diwawancarai. Kebanyakan bisnis tidak memiliki waktu untuk wawancara lebih dari 12 orang untuk satu pekerjaan.
Gunakan analisa pekerjaan selama wawancara. Jika Anda menggunakannya untuk mewawancarai pelamar yang berkwalitas bagaimana mereka memenuhi kebutuhan Anda, Anda akan membandingkan " apel dengan apel" ketika Anda mengambil keputusan. Setelah keputusan merekrut diambil, bagi deskripsi kerja yang Anda miliki dengan karyawan baru Anda, dan simpan dalam file untuk meninjau kinerja . Ini akan membantu karyawan Anda tahu denga pasti apa yang Anda harapkan dari mereka, dan akan membantu Anda untuk memantau mereka jika mereka di jalur yang benar. Hampir semua orang pasti mengidamkan untuk tetap punya penghasilan sendiri setelah mereka melewati usia produktif atau usia di atas 55 thn. Namun ada juga sebagian orang yang tidak memikirkan hal tersebut, karena hanya berpikir bahwa nanti akan ada family, anak ataupun kerabat yang pasti membantunya di saat dia sudah tidak produktif lagi. Khusus untuk para karyawan yang penghasilannya tidak disisihkan untuk dana pensiun, baik dipotong langsung melalui gajinya oleh perusahaan atau melaui kesadaran sendiri mencari lembaga keuangan yang bisa membantunya merencakan pensiunya, dan karena tidak ada kesadaran untuk merencanakan masa pensiunnya akhirnya penghasilannya yang terbatas tsb harus habis untuk hal-hal yang konsumtif. Selain itu karena TIDAK ADA regulasi dari pemerintah yang mengharuskan semua pekerja yang mendapatkan gaji/ penghasilan dipotong penghasilannya untuk premi pensiun, menyebabkan kita semua terbiasa mempunyai pola pikir bahwa uang yang kita dapatkan setiap bulan memang untuk semua kebutuhan hidup.  Dan celakanya hampir semua orang terutama karyawan swasta tidak menyadari adanya kebutuhan menyiapkan dana untuk masa pensiun mereka dimana di masa pensiun tsb mereka sudah tidak bisa menghasilkan lagi. Kenapa saya menyoroti karyawan swasta ? karena pegawai negeri sipil sudah diwajibkan dipotong gajinya utk masa pensiun mereka nanti, walaupun dari segi jumlahnya dana pensiun dari pegawai negeri tsb belum memenuhi standard yang baik. Berbeda dengan negara maju, dimana semua pekerja pasti dipotong penghasilannya tiap bulan shg hampir dipastikan di masa pensiun nanti mereka semua mempunyai simpanan yang dapat mereka pakai di masa pensiun nanti. Satu fakta, sebagian besar karyawan di Indonesia mempunyai kebiasaan mencicil, mulai dari mencicil motor, mobil, rumah bahkan handphone pun dicicil. Masalahnya adalah jika mereka mencicil motor untuk 2 thn, kemudian setelah lunas mencicil mobil bbrp tahun (3-4 tahun), kemudian setelah lunas mereka mencicil rumah untk 15-20 tahun. Kalau ditotal periode mencicilnya saja sudah mencapai 25 tahun, jika orang tsb baru mulai kerja di usia 25 thn, berarti s/d usia 50 thn mereka harus memotong penghasilannya untuk mencicil. Pertanyaannya, apakah kita mempunyai dana lebih untuk dana pensiun kita, jika sebagian uang kita sudah dipakai untuk cicilan ? Nah, melihat hal2 tsb di atas saya menganjurkan hal2 berikut ini agar masa pensiun kita lebih terencana dan terjamin:

  1. Sisihkan setiap bulan secara teratur sebagian penghasilan kita untuk pensiun kita, minimal 10%.  Dana ini hanya boleh diambil di masa pensiun kita di saat kita sudah tidak ada penghasilan lagi.
  2. Cari DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) seperti bank sebagai pengelola dana pensiun anda, lebih aman gunakan bank milik pemerintah.
  3. Sisihkan juga  buat simpanan jangka menengah kita seperti perbaikan rumah, dana pendidikan anak-anak, dsb
  4. Selalu sisihkan juga dana berjaga-jaga untuk hal-hal yang tak terduga
  5. Jangan terlena dengan penghasilan yang ada sekarang, karena inflasi selalu lebih tinggi daripada kenaikan gaji kita setiap tahunnya.
    Saya ingat menjelang thn 1990, di saat saya baru mulai kuliah di tahun ke-2, dimana saat itu saya pernah diajak ke rumah makan Bakmi di daerah jl ketapang. Waktu itu harga semangkok bakminya= Rp. 1.000,- (seribu rupiah). Dan saat ini saya kadang2 masih mampir ke sana untuk menyantap bakmi di sana dengan harga min 12.000,-/ mangkok. Dari situ terlihat kenaikannya sudah 12x lipat.
    Belum lagi kl saya ingat biaya sekolah saya saat SMA hanya Rp.10.000,-/ bulan dan saat ini anak saya yang masih SD saja uang sekolahnya sudah 300 ribu/ bulan.  Wow, terjadi kenaikan 3ox lipat utk standard sekolah yg kurang lebih sama dlm kurun waktu 20 tahunan. Mungkin kalau nanti anak saya SMA, uang sekolahnya bisa 500 rbiu/ bulan. Dibandingkan dengan uang sekolah SMA saya yang hanya 10 ribu / bulan, terlihat 50x kenaikannya. Jadi percayalah tingkat inflasi yang kita baca melalui media cetak tidak bisa dipakai sebagai acuan kita utk merencanakan keuangan kita.
    Solusinya:
    carilah penghasilan tambahan di saat kita MASIH PRODUKTIF dengan tujuan mengurangi resiko kegagalan daripada memulai bisnis  dengan menggunakan uang pensiun kita.
    Karena jika kita memulai bisnis sampingan di saat kita lagi produktif dan masih mempunyai penghasilan utama lainnya, akan berbeda dampaknya jika kita gagal dalam bisnis di saat kita sudah PENSIUN.
    Bagaimana menurut anda ?















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika anda yang ingin komentar dan memberikan Saran, namun tolong gunakan bahasa yang baik dan sopan.